Senin, 20 Juni 2011

Wisata Di Banda Aceh

Empat Tahun Tsunami

Objek Wisata di Aceh Menggeliat Lagi


SP/Muhammad Hamzah
Gambar Meseum Tsunami yang terletak di Jalan Iskandar Muda, persisnya di bekas kantor Dinas Peternakan Aceh. Foto diambil dari udara, baru-baru ini.
minggu, 26 Desember 2004, pukul 08.30 WIB silam, menjadi hari yang menyesakkan dada semua rakyat Aceh. Pada hari itu, negeri berjulukan Bumi Serambi Mekkah atau Negeri Ayariat Islam ini, spontan luluh-lantak dihantam gempa dan tsunami yang menewaskan lebih 250.000 jiwa manusia dan 600.000 jiwa penduduk kehilangan tempat tinggal. Sektor lainnya yang tidak berbekas adalah objek wisatanya. Sekitar 80 persen objek wisata di Aceh hancur dan beberapa daerah saja yang masih memiliki objek wisata alam dan buatan.
Dalam bencana dahsyat tersebut, sedikitnya 500 objek wisata yang tersebar di wilayah pantai Banda Aceh, pesisir barat, dan timur Aceh hancur lebur. "Kini, empat tahun kemudian, sebagian lokasi tersebut sudah dibangun kembali, baik melalui dana anggaran Badan Rekontruksi dan Rehabilitasi (BRR) Nangroe Aceh Darussalam (NAD)-Nias maupun bantuan lembaga donor dan pemerintah pusat dan daerah/kabupaten kota," ungkap Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Aceh, Mirzan Fuadi kepada SP di Banda Aceh, baru-baru ini.
Ia menambahkan, salah satu program pemerintah dan BRR NAD-Nias adalah mengembangkan pariwisata andalan di Aceh, membangun museum nasional tsunami, menjadikan kapal PLTD Apung yang terdampar di perkampungan penduduk sebagai lokasi wisata andalan. Pembangunan kawasan itu menghabiskan dana puluhan miliar rupiah. Selain itu, juga dibangun kembali objek wisata Sabang, Simelue, Meulaboh, Aceh Jaya, Aceh Besar, dan Banda Aceh, serta daerah-daerah lainnya. Pihak dinas juga telah menjalin kerja sama dengan Malaysia untuk mengembangkan pariwisata.
Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf menyebutkan, pascaempat tahun bencana tsunami, Aceh banyak mengalami kemajuan dalam segala sektor kehidupan. Di ibukota provinsi misalnya, ada sejumlah objek wisata andalan yang menjadi pusat perhatian setiap pendatang, seperti tempat terdamparnya kapal PLTD Apung di kawasan Punge Blang Cut, Banda Aceh. Kapal ini saat terjadi bencana, terdampar sekitar 5 km dari tempat sandar di Pelabuhan Ulee Lhee, sehingga siapa pun yang melihatnya bisa langsung tercengang.
Lokasi ini, tidak hanya menjadi tontonan orang lokal, tetapi juga banyak pejabat negara bahkan dunia, pernah melihatnya seperti Sekjen PBB waktu itu, Koffi Anan, Presiden Amerika Serikat George W Bush, mantan Presiden AS, Bill Clinton, dan sejumlah pejabat dunia lainnya.
Tidak jauh dari lokasi PLTD Apung dibangun sebuah Taman Edukasi Tsunami bantuan dari PT BMW Indonesia dan Yayasan Citra Mandiri Jakarta. Taman ini akan dijadikan lokasi pembelajaran bagi anak-anak usia dini. Di tempat ini juga ditanami aneka jenis pohon-pohon langka yang pernah tumbuh di Aceh dan hilang diterjang tsunami.
Begitu juga dengan Museum Tsunami. Museum yang dibangun pada bekas kantor peternakan di Jalan Iskandar Muda, Banda Aceh ini terlihat sangat megah dan mewah. Museum ini akan menjadi objek wisata andalan pada masa mendatang. Selain museum, di tempat itu nantinya akan tersedia berbagai informasi tentang tsunami. Sementara di Ulee Lhee juga dibangun sebuah gedung mewah untuk dijadikan sebagai tempat riset Internasional.
Di meseum ini nantinya akan dipamerkan bermacam-macam foto pesawat pengangkut bantuan dari berbagai negara yang mendarat di Bandara Iskandar Muda, NAD dan Polonia, Medan. Kemudian, foto kunjungan para pejabat dunia seperti Sekjen PBB Koffi Annan dan petinggi-petinggi negara sahabat, dan foto-foto lain yang menggambarkan secara komprehensif terjadi gempa dan tsunami.
Selain itu, monumen ini akan berfungsi seperti ground zero di Bali atau New York yang dibangun untuk mengenang bencana bom, sehingga bisa mengingatkan generasi-generasi nantinya bahwa di Aceh dan Sumut pernah terjadi bencana alam terdahsyat dalam sejarah umat manusia.
Aceh memiliki beberapa potensi wisata, yakni objek wisata bahari, alam, pantai, hutan taman nasional, air terjun, gunung, monumen sejarah, seperti Taman Kureukop, Mesjid Baituirrahman, pesawat RI 001, gua, pulau, dan kawasan wisata Islami seperti sejumlah mesjid bersejarah dan Taman Terima Kasih Dunia di Blang Padang Banda Aceh, serta kuburan massal yang tersebar di sejumlah kabupaten/kota di Aceh. [SP/Muhammad Hamzah]

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Indah banget pesona alam dan wisata budaya banda aceh ini.

Posting Komentar